Brokus Snowhite

Sisa putih telur abis bikin cake lapis surabaya masih ada di kulkas. Bingung mau diapain. Sudah browsing cari2 resep cake dengan putih telur tapi belum sempat juga bikinnya.

Akhirnya kemarin nemu resep brokus snowhite ini. Pas banget. Liat bahannya sepertinya ada semua di lemari bahan2ku. Ga perlu belanja bahan dulu. Lagian ga tau kenapa lagi males panggang memanggang dan resep ini dikukus. Selama ini juga belum pernah nyobain kukusan untuk bikin steam cake. Baru dipake nyobain bikin bolu kukus beberapa kali.

Ini dia brokus snowhite bikinanku. Asli bikinnya nekat, cuma dengan semangat make sisa putih telur yang masih banyak itu :) Alhamdulillah lenyap dalam sekejap. Ada yang mau?



I need to be in love The Carpenters (Richard Car…

I need to be in love The Carpenters (Richard Carpenter & John Bettis & Albert Hammond) The hardest thing I've ever done is keep believing There's someone in this crazy world for me The way that people come and go through temporary lives My chance could come and I might never know I used to say "No promises, let's keep it simple" But freedom only helps you say goodbye It took a while for me to

Balada Tahu Tegal

Ini sekedar update tentang wisata kuliner yang kulakukan. Dah lama gak nulis tentang makanan ya?

Tahu Tegal
Ini adalah primadona dari posting ini. Hihihi... Pertama menginjak Cirebon, langsung dibawa ke Tegal sama Hayat and the Gank. Setelah inspeksi mall di Tegal, Hayat merekomendasikan untuk mampir di Tahu Murni ini. Apa sih istimewanya?

Rombongan kami sempet kelewat waktu nyari toko tahu ini, sampe-sampe mesti muter lagi, untung gak sampe muter 3 kali, kalo iya bisa dapet bonus piring dari yang jualan tahu. Si Hayat langsung memesan 50 tahu yang setengah matang, untuk dibawa pulang. Aku hanya memandang dengan melongo, bertanya, terpana... r u sure? Kata Hayat, kalo sama Jati 50 tahu itu paling hanya 3 kali goreng. Wow...

Terus kami beli juga yang sudah matang, untuk disantap di mobil. Jadi... tahu tegal itu adalah hasil persilangan antara tahu dengan cireng: tahu yang ditempeli dengan cireng. Duh... ngeliat cireng-nya aja aku agak males sebenernya (gak doyan cireng bok). Tapi... seperti kata Tukul, don't judge a book by the cover. Setelah gigitan pertama, wuhuhuhuhuhu... yummy-yummy... ini bukan sembarang cireng. Keesokan harinya, dan juga hari-hari berikutnya, aku mengalami demam tahu tegal... tersenyum lebar ketika Jati selesai menggoreng tahu... Di Cirebon aku melihat ada beberapa penjual tahu tegal, tapi gak semenarik tahu tegal yang asli dari Tegal ini.

Kharizma
Kharizma ini lokasinya di lereng gunung Ciremai. Setelah dari Tegal, kami ke tempat ini. Pinggir kota banget tempatnya, eh malah LUAR kota ding, udah bukan PINGGIR lagi. Resto saung-saung gitu deh. Di tengah-tengahnya ada kolam ikannya, lengkap dengan air mancurnya. Ikannya tuh... gede-gede pisan.

Kami memilih tempat duduk di atas getek. Biar beda ajah... gak tiap hari kan makan di atas getek. Menu yang special adalah gurame bakar cobek (cabe ijo). Tapi yang menarik minatku justru Benter. Itu adalah bahasa Sunda, artinya ikan kecil. Kalo di Yogya, ikan itu disebut WADER. Huehuehueeee... makanan favoritku.

Soto Jorok
Kalo yang ini di dekat Pasar Pagi, Cirebon. Ini julukan yang diberikan oleh Dudut. Aku heran, apanya yang jorok? Tempatnya baek-baek aja, makanannya juga baek-baek aja. Ternyata... "jorok"-nya itu ada di dalam imajinasi kita saja... hahaha... Hmm... si Hayat mesen yang "campur", artinya... selain daging has, ada tetelan juga, terus bahkan ada sumsum juga, dan ada beberapa item lainnya yang aku gak hafal istilahnya. Waktu isinya soto itu kampul-kampul... penampakan soto itu jadi jorok. Cukup kelas berat tuh sotonya. Penuh dengan item yang unrecognizable (buat aku).

Sop Sapi Di Klayan
Ini juga sop sapi kelas berat. Kuahnya enak, kayak kuah sop buntut, tapi isinya itu macem-macem, berbagai item sapi yang unrecognizable juga.

Mie Colot
Yang ini jual yamien khas Cirebon. Mie-nya kurus-kurus, tapi porsinya lumayan kuli, kalo soal rasa sih oke banget.

Seafood H.Mul
Nah, kalo ini sih bukan pertama kali aku mengunjungi resto sea food ini. Sebelumnya sudah pernah. Kali ini... kita mesen udang bakar, ikan kakap bakar, kailan cah seafood, cumi goreng. Makan berdua saja dengan Hayat. Herannya... bisa abis juga loh. Bahkan aku tidak meninggalkan sisa-sisa udang, karena kepala, kulit dan buntutnya ikut aku habiskan juga. Katanya sih (entah kata siapa, pokoknya pernah denger ajah)... efek-efek negatif udang tuh penangkalnya ada di buntutnya. Kalo kepalanya, justru kata Hayat itu yang suka bikin gatel.

Dari Cirebon, kita pindah ke Solo. Kalo di Solo ini, mungkin 2 tempat saja yang mau dibahas untuk kali ini.

Sokir
Alias Soto Kirana. I'm not a big fan of Soto sebenernya, tapi karena soto adalah makanan golongan mayoritas (alias banyakan yang suka daripada yang gak suka), jadi aku harus ngikut makan soto.

Soto Kirana itu adalah soto jenis bening, dengan pilihan daging ayam atau sapi. Dilengkapi dengan bawang putih goreng yang gede-gede. Yang spesial dari resto ini adalah sate paru garing-nya. Huhuhu... yummy-yummy... bapak aja bisa abis 3 tusuk.

Kusumosari
Kalo ke Solo gak mampir kemari, kayaknya kurang lengkap. Selain resto, juga ada kateringnya. Specialty dari resto ini adalah selat solo-nya. Tapi kalo aku sih seringnya memesan sirloin steak, dengan harga yang cukup ekonomis. Specialty lainnya adalah kroket kentang. Huhuhu... kentangnya tuh lembut banget, terus makannya pakek mayones yang mereka racik sendiri, plus daun selada. Ummm...

Duh, kali ini gak ada foto-fotonya. Karena rasa lapar mengalahkan keinginan untuk mengabadikan rupa si makanan. Hehehe...

Sekian dulu untuk kali ini, nantikan laporan wisata kuliner berikutnya.

snif! jangan sakit …jangan sakit…jangan saki…

snif! jangan sakit ...jangan sakit...jangan sakit..... HHaaaaatssyiihhhhh!! oeu.. snif snif. Ring Ring!! mama aku sakit flu ama tenggorokan (mama)___Ayo itu harus minum Amoxycilin 4 kali sehari, pagi siang sore malem, lehernya pake Vicks, banyak istirahat, jangan lupa kumur Betadine. Nurut ama mama ya, ga boleh nakal!!__ (papa)__Lehernya sakit banget ga? di kasih FG Troches, masih ada ga? di

Sesat…

Di kantor dah mulai pada error kayaknya nih... terlalu banyak mengkonsumsi aipitel (kok kayak sel yang di kulit ya: sel epitel), voip dengan v, foip dengan f, vois getwey, bordles feks server, borded fax server, te tiga lapan, dan seterusnya... Tapi mayan, gara-gara kerjaan itu, kemaren jalan-jalan ke karawaci, ditraktir pula di Supermal Karawaci yang katanya udah gak begitu super lagi.

Nah, hari ini ada kejadian sesat nih... berkaitan dengan hal-hal yang dikonsumsi tadi. Jadi pas lagi mau ngambil hasil print di printer yang ada di depan mejanya mas Narma, aku melihat ada kertas tergeletak dengan kode-kode seperti kode akses voip (voice over internet protocol gitu loh...).

Aku: Ini kode akses apa mas?
MN: buat nelpon pakek voip dari kwarnas...
Aku [dengan berbinar-binar]: Bisa?? (kemaren-kemaren gak bisa, hanya bisa dari kantor pusat saja)
MN: Bisa... dicoba aja. Mau telpon kemana?

Aku kemudian menelusuri daftar kode akses tadi. Dan jatuh pada unit operasi tertentu.

Aku: Coba UP5 deh... tapi aku tanya nomor ext-nya dulu ya. ( UP5 di Balikpapan)

Setelah mendapatkan nomor ext si Ifan, aku dial kode akses tadi. Dalam hati aku mikir: wah kok kode akses ke router-nya mirip dengan kode akses di region kti ya.

Aku: Halo??
Loh?? Kok ibu-ibu sih??
Aku: Bisa bicara dengan If...fan??
Ibu-ibu: Ini di Pertamina Bu...
Aku: Iya, bisa bicara dengan Lutfi??
Ibu-ibu: Gak ada yang namanya Lutfi.
Loh?? Salah dunk... aku pun menutup teleponnya.

Aku: Kalo gitu, kita coba nelpon ke region KTI mas... (di Balikpapan juga)

Pas lagi dial gitu... tiba-tiba aku menduga, kayaknya nanti yang nerima bukan Dedy atau mbak Eva. Aku langsung kasihkan pesawat teleponnya ke mas Narma.

MN: Wuuee... ini kita mau nyari siapaaaa??
Aku: Cari aja Dedy...!!!
MN: Halo... bisa bicara dengan pak Dedy??
Orang di sebrang sana: Gak ada pak Dedy di sini.
MN: Emangnya ini lokasinya dimana pak?
Orang di sebrang sana: Tanjung Priok...

GUBRAK... sedari tadi emang telponnya gak nyampe Balikpapan, hanya muter-muter di Jakarta saja.

Aku: Yaa... gak bisa mas.
MN: Iya, baru nyoba sekarang juga, abis bingung mau nelpon siapa di unit lain. Ternyata belum bisa ya...

Aku curiga... (gara-gara kode aksesnya seingatku mirip dengan kode akses voip di region kti)

Aku: Setauk aku emang gak bisa kok nelpon pakek voip dari Kwarnas. Emang mas Narma dapet dari mana list ini?
MN: Dedy.

Aku: ?!@#?? (MELONGO)

Setelah mingkem kembali...

Aku: Ooo... pantesan aja... kode aksesnya kok sama dengan yang di region kti yaa... (karena memang itu kode aksesnya untuk nelpon DARI kti, bukan kode akses nelpon DARI kwarnas)

Sambil ngeloyor pergi balik ke mejaku, aku ketawa heheheheheheheheheheh... kayak mbek.

hihihi, si mas Narma sudah menyesatkan nih... aku juga mau aja disesatkan, padahal sudah tauk kalo kodenya sama dengan kode akses voip di region kti. Pada terobsesi sama voip kali yeee... lebih tepatnya mungkin terobsesi sama aipitel (IP telephony maksudnyee...).

Cereitanya gak penting yaa? Tapi ini bener-bener selingan buat aku. Sekali-sekali mengalami hal bodoh, terus mentertawakan diri sendiri. (bukannya dah sering ya??) Yang pasti, kita mesti belajar untuk mentertawakan diri sendiri, karena semakin sering kita ketawa, semakin sehat juga diri kita. Daripada ngetawain kebodohan orang lain, dan tersenyum di atas penderitaan orang, lebih baik ngetawain diri sendiri kan? (kecuali ngetawain Indra Birowo di Ekstrapagansa yaa... itu kan emang dia menyodorkan dirinya untuk ditertawakan).

Nonton Film di Chiang Mai

Semalam adalah kali pertama kami nonton film di Chiang Mai. Kami nonton di Central Aiport Plaza, di salah satu cabang dari Major Cineplex. Film yang ditonton adalah Pirates of the Caribbean: At World’s End. Harga tiketnya 120 bath per orang (sekitar 30 ribu rupiah), ini mahal dibandingkan Bandung yang tiketnya 15 rupiah di hari [...]

Demo Tulip

Hari ini ikutan Demo Tulip di Magenta baking mart. Yang punya Magenta ini Teh Lily, temen di Teras Kuliner Bandung. Berhubung belum tau tempatnya, aku janjian dengan Bunda Tyas. Janjian ketemu di BNI Ganeca pagi2 karena mau naik angkot ke Magenta di Kopo.

PERTAMA!...nyampe Magenta masih belum ada peserta lain yang datang. Tokonya lumayan lengkap dari peralatan dan bahan bikin kue. Karena datang awal jadi dapat tempat di depan. Oya, untuk peserta demo bayar 35 ribu. Dapat resep, makanan kecil, cake yang didemokan, dan... VOUCHER 15 ribu :D Senangnya hatiku. Sambil nunggu demo dimulai, sempat liat2 dan ngincar kira2 mo beli apa. Mumpung disana jadi ya sekalian mo dipake vouchernya. Soalnya kapan lagi mo kesana. Bukan apa2 sih..Jauh...

Chef yang ngasih demo kali ini Chef Setio Raharjo tapi biasa dipanggil Chef Yong-Yong. Orangnya lucu juga :) Materi demo: Chocolate Layer Cake, Double Chocolate Financier, Chocolate Cream Pie dan Assorted Praline. Pesertanya lumayan banyak, ada sekitar 25 orang (ibu2 semua hehe...). Demo dari jam 10-14. Alhamdulillah banyak dapat ilmu. Maklum aku kan masih amatir. Klo bagi yang sudah jadi tukang kue mungkin bukan suatu hal yang baru lagi kali.

Selesai demo belanja dulu. Ada beberapa list barang yang pengen dibeli sih, tapi untung bawa uang pas2an. Klo bawa banyak bisa kalap mata semua dibeli. Pengen beli loyang bongkar pasang, loyang barbie, scrapper, cookies cutter, bla bla bla... Akhirnya beli cookies cutter (soalnya biasanya itu dijual 1 toples gede isi banyak tapi disini dijual satuan @ 4 ribu yang medium). Karena beberapa waktu yang lalu pengen nyoba bikin cup cake tapi ga punya loyangnya jadi aja aku beli loyang cup cake plus kertasnya sekalian nyoba Indo Muffin. Karena belinya ga banyak jadi kerasa voucher itu bisa potong hampir separo harga belanjaan :D

Wah...hari ini pengeluaranku cukup banyak. Selain untuk bayar demo dan belanja di Magenta aku juga pesan loyang dan VCD Tan See Fong di Bunda Tyas... Tapi yah...itung2 modal investasi... kan bisa juga jadi modal dagang kue :D

Oke deh...sekian dulu pengalaman hari ini. Kasihan Rafi yang udah kangen Bundanya. Udah ditinggal pergi dari pagi ampe sore, sekarang ditinggal blogging lagi...bye...

Demo Tulip

Hari ini ikutan Demo Tulip di Magenta baking mart. Yang punya Magenta ini Teh Lily, temen di Teras Kuliner Bandung. Berhubung belum tau tempatnya, aku janjian dengan Bunda Tyas. Janjian ketemu di BNI Ganeca pagi2 karena mau naik angkot ke Magenta di Kopo.

PERTAMA!...nyampe Magenta masih belum ada peserta lain yang datang. Tokonya lumayan lengkap dari peralatan dan bahan bikin kue. Karena datang awal jadi dapat tempat di depan. Oya, untuk peserta demo bayar 35 ribu. Dapat resep, makanan kecil, cake yang didemokan, dan... VOUCHER 15 ribu :D Senangnya hatiku. Sambil nunggu demo dimulai, sempat liat2 dan ngincar kira2 mo beli apa. Mumpung disana jadi ya sekalian mo dipake vouchernya. Soalnya kapan lagi mo kesana. Bukan apa2 sih..Jauh...

Chef yang ngasih demo kali ini Chef Setio Raharjo tapi biasa dipanggil Chef Yong-Yong. Orangnya lucu juga :) Materi demo: Chocolate Layer Cake, Double Chocolate Financier, Chocolate Cream Pie dan Assorted Praline. Pesertanya lumayan banyak, ada sekitar 25 orang (ibu2 semua hehe...). Demo dari jam 10-14. Alhamdulillah banyak dapat ilmu. Maklum aku kan masih amatir. Klo bagi yang sudah jadi tukang kue mungkin bukan suatu hal yang baru lagi kali.

Selesai demo belanja dulu. Ada beberapa list barang yang pengen dibeli sih, tapi untung bawa uang pas2an. Klo bawa banyak bisa kalap mata semua dibeli. Pengen beli loyang bongkar pasang, loyang barbie, scrapper, cookies cutter, bla bla bla... Akhirnya beli cookies cutter (soalnya biasanya itu dijual 1 toples gede isi banyak tapi disini dijual satuan @ 4 ribu yang medium). Karena beberapa waktu yang lalu pengen nyoba bikin cup cake tapi ga punya loyangnya jadi aja aku beli loyang cup cake plus kertasnya sekalian nyoba Indo Muffin. Karena belinya ga banyak jadi kerasa voucher itu bisa potong hampir separo harga belanjaan :D

Wah...hari ini pengeluaranku cukup banyak. Selain untuk bayar demo dan belanja di Magenta aku juga pesan loyang dan VCD Tan See Fong di Bunda Tyas... Tapi yah...itung2 modal investasi... kan bisa juga jadi modal dagang kue :D

Oke deh...sekian dulu pengalaman hari ini. Kasihan Rafi yang udah kangen Bundanya. Udah ditinggal pergi dari pagi ampe sore, sekarang ditinggal blogging lagi...bye...

Oh Ibu…

Setiap minggu kedua bulan Mei diperingati sebagai hari ibu di banyak negara (bisa disebut internasional). Saya rasa semua orang juga tahu peran seorang ibu sangat penting untuk setiap orang. Ibu yang mengandung selama 9 bulan, melimpahi dengan kasih sayang, membesarkan dan mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya (ya..tentu saja bapak juga ga kalah memegang peran untuk hadirnya [...]

Asli atau palsu?

Di Chiang Mai, banyak restoran yang didekorasi secara alami. Oh ya, satu poin tambahan buat Chiang Mai dibandingkan Indonesia secara keseluruhan adalah: banyak tempat makan enak yang sudah cukup ramai dikunjungi orang, dengan harga yang cukup masuk akal. Salah satunya tempat kami ditraktir di awal kami datang ke Chiang Mai. Uniknya tempat ini karena mereka berusaha [...]