Paddeln auf der Niers Last wednesday was a great…

Paddeln auf der Niers Last wednesday was a great day. Our department held an excursion as a refreshing. We went to canoe on Niers. Niers is a river on the most east side of Niederrhein, a border with Netherland. It is running paralel with Rhein and Maas. Actual length of this river is 116 km, with speed around 2-3 km per hour. But yesterday, i think i's just about 1 km per hour. The water is

Again?? Weekend, time to go shopping (shopping n…

Again?? Weekend, time to go shopping (shopping not "shopping"), wash clothes..(her clothes), eat a lot, sleep, hanging out, sleep. So this was how it began: LIDL..done, ALDI..done, EXTRA...closed?!?!?! I thought they would start to close on 1st of August?! Big Liar!!! Buuu. Plan B, EDEKA. So there was I heading to Edeka. Red light, then.."Entschuldigung, Sie sind Muslim?". A man, not too old

Akronim dan Singkatan

Gila! Gw mengawali pagi ini dengan suatu hal yang sedikit memalukan, setelah malam tadi gw lewati dengan sedikit kesedihan... Gw ditanyain oleh atasan gw--well, sebenarnya bukan atasan gw langsung, tapi dua step di atas gw. Beliau bertanya: "Tin, HACMP itu singkatan dari apa si?"

Biasanya, otak gw mampu mengingat berbagai macam akronim dan singkatan dalam dunia IT. Hal ini bukan pertama kalinya beliau bertanya singkatan ke gw dan gw ga bisa njawab. Dulu beliau bertanya: "RTO itu apa sih?" Gw bukan tipe-tipe yang asslicker gitu, yang harus bersikap seolah-olah manis di depan mereka yang merupakan atasan-atasan gw. Tapi ini cukup jadi tamparan bagi daya belajar gw. Bukan itu saja singkatan-singkatan yang gw ga tau artinya, tapi singkatan yang dulunya familiar sekarang jadi lupa. Mulai dari DMZ, MTU, PSN, ICMP, BGP, OSPF hingga singkatan mudah seperti SMTP terlupakan begitu saja...

Sejak gw di institusi ini, daya belajar gw menurun drastis. Gak ada lagi yang namanya research, mbuat paper, dan presentasi dari apa yang gw pelajari. Di samping gw mungkin terlena dengan kenikmatan atas apa yang bisa gw peroleh di sini, mgkn juga di sini ga ada wadah yang bisa menyalurkan keinginan gw.

Di tempat kerja gw sebelumnya, gw bisa melakukan self-learning, membuat paper untuk disharing di suatu repository server, dan melakukan presentasi dalam bahasa Inggris. Cukup menantang dan mengusik jiwa gw yang haus terhadap pengetahuan apapun. Tapi di sini? Yang hanya bisa gw share itu hanya merupakan pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi. Padahal, pegawai angkatan baru kaya gw blum bisa dikutsertakan ke beberapa pendidikan. Bisa diikutsertakan dengan perlindungan dan kesepakatan serta membypass beberapa prosedur. Ketika gw dengan sukarela berbagi apa yang gw ketahui, pandangan miris seperti sok jago, terlalu teoritis, dan pandangan negatif lainnya. Mungkin ini yang mengkebiri nafsu belajar gw. Tapi baru kemarin, seorang teman menunjukkan ke gw sebuah repository untuk berbagi. Berbagi apapun termasuk self-learning! hmmm... libido belajar gw mulai naik lagi...

Persetan dengan pandangan-pandangan miris kalian. Toh, gw yakin kalian akan
membutuhkan beberapa ilmu baru dari orang lain untuk bisa bersaing dengan
anak-anak baru seperti gw! Ingat itu!
Gw sendiri belum pernah memetakan apa isi otak gw ini. Beberapa teman kuliah gw pernah berkomentar tentang apa yang bisa gw inget dan disimpan di otak gw. Berbagai macam hal-hal yang ga mudah di inget oleh mereka, gw bisa mengingatnya. IP Address berbagai mesin dan server di kampus masih bisa gw inget. Singkatan,akronim,istilah, atau apapun itu gw bisa menjelaskan dengan gamblang. Gw pikir itu si bukan karena gw nerd, tp mungkin mereka aja yang gak mau mengingatnya. Mereka cuma tertawa dan berkata: "apa sih isi otak lu itu?semua dimasukin ya?"

Pak atasan, mgkn bapak tidak membaca blog gw. Tapi inilah jawaban yang bapak minta...

  • HACMP: High Availability Cluster Multi Processing, suatu teknologi dari IBM untuk menjaga availiability sekelompok resource agar tetap bisa memiliki kinerja yang terbaik, meski salah satu resource rusak.
  • RTO: Recovery Time Objective, jumlah satuan waktu yang diinginkan dari suatu proses recovery terhadap sebuah resource. Jumlah satuan waktu ini berhubungan dengan BCP (Business Continuity Plan) yang ditetapkan oleh institusi untuk menjaga reputasinya tetap baik.
Next time, you could ask me more than these...

~all rise~

Jadi inget UMPTN dulu Stress!! Tp kata mbolin ak…

Jadi inget UMPTN dulu Stress!! Tp kata mbolin aku teh emang stress mulu. Ya abis kayaknya ada yg kurang gitu, kalo ga stress. Asa sekolahnya ga afdol. Kekeke. Untung aja ga jerawatan kayak jaman UMPTN dulu, ampe orang ga percaya kalo tumpukan jerawat di jidadku itu jerawat. Disangkanya penyakit kulit kronis kali. Erh emang agak menjijikan. Stress dua kali kalo gitu mah da. Kangen kemp pikka

A lesson of love

Toshinobu Kubota, yang biasa dipanggil Shinji mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit. Di sini keadaan sulit, katanya sambil...

I feel sooooo stupid, Dummkopf!!! Why do I conti…

I feel sooooo stupid, Dummkopf!!! Why do I continue my study abroad?? eh not exactly continue ding, cos I changed major anyway. First, I thought I could make my GPA better, so it will be easy for me to find a job in a good company, or to get scholarship to continue my study again. Second, I want to learn about communications. Third, I want to run away from the situations at that time. Fourth, I

Shanghai


Shanghai bisa dibilang kota paling modern, paling sibuk, paling ruwet. Lalu lintasnya terlihat ruwet (padahal enggak loh), jalan layangnya saling-silang di sana-sini, pusing liatnya. Bener2 meliuk-liuk, sampe banyak jalan layang yang nempel ama gedung.


Mereka punya kawasan kota tua (gedungnya tua-tua, dengan arsitektur Eropa) dan kota baru (Pu Dong). Keduanya dipisahkan oleh sungai Huang Pu. Gedung2 tua itu sengaja dikasih lighting pake spotlight, biar terlihat cantik di malam hari. Terus dijual-lah wisata ”Berlayar di Sungai Huang Pu” untuk melihat kecantikan gedung2 itu.


Landmark kota Shanghai adalah Oriental Pearl TV Tower, tingginya 400 meter lebih. Merupakan menara TV nomor 3 tertinggi di dunia. Di sebelahnya ada menara Grand Hyatt, terdiri dari 88 lantai, dari lantai 1-52 diisi kantor, sedangkan lantai 53 keatas berisi hotel Hyatt.... Huuuaaa.... piye yo rasane turu ning lantai 88?? (gambar di kanan adalah hotel Hyatt dilihat dari TV Tower)


Tempat untuk wisatawan di TV Tower adalah di ketinggian 263 meter. Kalo dari luar, itu adalah di buletan kedua. Untuk mencapai ketinggian itu, kita menggunakan lift yang hanya butuh 42 detik. Wuah, langsung pengeng kupingku....

Di seberangnya ada Shanghai Bund, dulunya ini tempat mafia-mafia kota Shanghai bertransaksi. Sekarang? Jadi tempat pacaran! Hueheheheheh... nama lainnya adalah Tembok Pacaran.


Salah satu ”atraksi” lainnya di Shanghai adalah Maglev Train. Kereta cepat yang menuju airport. Jarak 35 km ditempuh dalam waktu 7 menit saja. Kecepatan maksimumnya 431 km/jam. Tapi dia cuma bertahan 50 detik saja di kecepatan itu, maklum lah jaraknya dekat sih... keburu mesti ngerem. Kalo belok, relnya miring, jadi keretanya ikut miring, kayak sirkuit balap sepeda gitu deh... Hmmm... kayak naik jet coaster lah. Pas papasan sama kereta dari jalur sebaliknya, bunyinya cuma boing-boing sedetik aja.


Terus ada juga Yuyuan Garden, dulunya adalah rumah yang dibangun oleh gubernur untuk bapaknya. Pembangunannya memakan waktu 18 tahun. Tapi bapaknya itu gak sempet meninggali rumah itu. Rumah mewah lah ceritanya... Nah, di sekitar Yuyuan Garden itu banyak toko souvenir... lucu-lucu barangnya. Dan relatif murah sih...

Untuk para pecinta belanja, ada Nanjing Road. Nanjing Road itu sejenis Orchard Road kalo di Singapore. Kalo di Indonesia? Apa ya? Pasar Baru kali… tapi dalam skala jauh lebih besar loh… Tadinya aku berencana mau berburu alat musik di Nanjing Rd. But apa yang terjadi... Nanjing Rd terlalu panjang, tulisannya kanji semua, mau nemuin toko musik aja gak bisa. Aku sempet nemu toko musik sih di gang gak jauh dari Nanjing Rd. Tapi dia hanya punya Tenor Sax. Selain aku gak cari Tenor Sax, yang jualan juga blas ora iso boso Inggris. Waduh... piye iki... Gimana mau nanya2 atau nawar. Ya sudah bubye music instrument... aku beli di tempat lain saja. Ternyata bukan hanya aku yang gak berselera belanja di Nanjing Rd, peserta tur lainnya juga hanya duduk-duduk aja, mereka masuk 1-2 toko, terus sisanya leyeh-leyeh sampe waktu makan malam. Abis bahan belanjaan di situ mirip-mirip aja kayak di Jakarta, gak murah2 banget lagi. Wah ya gak usah jauh2 ke Shanghai kalo gitu. Di Mangdu saja.

Suzhou

Suzhou adalah eksportir wanita... hihihihihihihi…. Ini kata si Hasan loh, local guide di Suzhou.


Obyek yang dikunjungi adalah Tiger Hill. Di tiger hill ada pagoda dari batu yang miring. Kenapa dia miring? Karena di bawahnya ada makam raja, sehingga tanahnya jadi lembek sebelah. Di dekat pagoda ada Batu 1000 orang. Di tempat itu, anaknya Raja yang dimakamkan di situ membunuh orang2 yang membangun makam itu dengan arak yang dikasih racun, maksudnya supaya mereka gak bercerita bahwa di situ ada makam raja. Hiiiyyy....


Obyek lainnya adalah Hangshan Temple. Yang ini adalah kuil agama Buddha. Di situ ada lonceng yang konon bisa mengusir kerisauan kalo dibunyikan.


Obyek terakhir adalah GUSU Silk Factory. Produk khasnya adalah Silk Quilt atau Selimut Sutra. Apa istimewanya? Kata Hasan, Selimut Sutra adalah Selimut AC. Ketika udara panas, dia jadi terasa dingin, sedangkan ketika udara dingin, dia jadi hangat. Entahlah aku juga belum sempet membuktikan. Nanti kalo terbukti, aku kasih tauk deh. Selimut sutra terbuat dari kepompong ulat sutra kembar.

Di situ kita lihat cara pembuatan benang sutra. Benang sutra terbuat dari kepompong tunggal. Langkahnya begini:
1. Pilih dulu kepompong unggulan
2. Masukkan kepompong ke dalam air panas/godokan air
3. Dengan sapu lidi mini, kita ambil ujung benang sutra dari kepompong2 itu.
4. Dengan mesin, benang sutranya digulung. Setiap 8 kepompong bisa menghasilkan selembar benang sutra sepanjang 2000 meter.


Kalau cara pembuatan selimut sutra adalah seperti ini:
1. 8 kepompong kembar ditarik kemudian dilapis-lapis untuk membentuk 1 kantong kecil.
2. 8 kantong kecil ditarik kemudian dilapis-lapis lagi untuk membentuk 1 kantong besar (8x8 = 64 kepompong)
3. Dari 100 kantong besar, ditarik kemudian dilapis-lapis untuk membentuk 1 selimut sutra (100x64 = 6400 kepompong).
Jadi 1 selimut sutra membutuhkan 6400 kepompong kembar. Untuk menarik 1 kantong besar menjadi selimut, ternyata berat banget. Bapak2 aja kepayahan, tapi ibu2 yang kerja di situ sih kuat2 aja, katanya koh Hasan, mereka bisa Kung Fu loh... (Masa’ sih?)